Arsip

Tuntas Cetak Dokter Asal Kayong Utara, Unisma dan Pemkab Tutup Program Beasiswa dengan Penuh Haru

Wakil Bupati Kayong Utara, Amru Chanwari memberikan dukungan kepada Ma’rifatul Asiah, putri daerah penerima beasiswa yang berhasil menuntaskan pendidikan kedokteran di FK Unisma. (Foto/Prokopim)
Advertisement

SUKADANA, RUAI.TV – Pemerintah Kabupaten Kayong Utara menutup satu dekade kerja sama beasiswa pendidikan kedokteran dengan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang (FK Unisma) melalui prosesi Baiat Dokter Muslim ke-42 pada Sabtu, 19 Juli 2025.

Wakil Bupati Kayong Utara, Amru Chanwari, hadir langsung dalam momen bersejarah tersebut untuk memberikan dukungan dan apresiasi. Sebanyak 34 dokter muslim mengikuti prosesi baiat kali ini, termasuk Ma’rifatul Asiah, mahasiswi asal Kayong Utara yang menjadi lulusan terakhir dari sembilan peserta program beasiswa kerja sama sejak 2015.

Ia menyelesaikan studinya dengan penuh dedikasi, menandai keberhasilan penuh dari program yang dirancang untuk mencetak tenaga medis profesional dari daerah. Selama sepuluh tahun, Pemkab Kayong Utara mengirim sembilan putra-putri terbaiknya untuk menempuh pendidikan di FK Unisma.

Advertisement

Kesembilan mahasiswa berhasil menyelesaikan pendidikan dan kini bersiap kembali untuk mengabdi di tanah kelahiran mereka. Wakil Bupati Amru Chanwari menyampaikan rasa bangganya terhadap keberhasilan para penerima beasiswa.

Ia menyebut program ini sebagai langkah strategis Pemkab dalam memperkuat layanan kesehatan, terutama di wilayah-wilayah terpencil. “Kami tidak sekadar mengirim mahasiswa, tapi sedang membangun pondasi kesehatan yang berkelanjutan untuk masa depan Kayong Utara,” ujar Amru.

Ia juga menyampaikan harapan agar kerja sama pendidikan dengan Unisma terus berlanjut. Menurutnya, daerah masih membutuhkan tenaga medis yang siap melayani hingga pelosok, dengan integritas dan kemampuan yang mumpuni.

“Kami butuh lebih banyak dokter yang bukan hanya terampil, tapi juga siap turun langsung ke lapangan. Karena itu, Unisma tetap menjadi mitra strategis kami dalam pembangunan sektor kesehatan,” tambahnya.

Dekan FK Unisma, dr. Rahma Triliana, M.Kes., Ph.D., mengungkapkan kebanggaan atas keberhasilan kerja sama ini. Ia memuji dedikasi mahasiswa asal Kayong Utara dan mengapresiasi kepercayaan yang diberikan Pemkab kepada institusinya.

“Mendampingi sembilan calon dokter dari Kayong Utara menjadi pengalaman yang sangat berharga. Mereka tidak hanya belajar, tetapi juga tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan berkomitmen,” tutur dr. Rahma.

Prosesi baiat kali ini juga mencatat capaian luar biasa. FK Unisma meraih tingkat kelulusan Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) sebesar 94 persen untuk periode Mei 2025, dan masuk dalam jajaran sepuluh besar fakultas kedokteran terbaik nasional. Yusuf Satrio Nugroho tampil sebagai lulusan terbaik dengan skor CBT 88,86 dan OSCE 89,77.

Rektor Unisma, Prof. Drs. H. Junaidi, M.Pd., Ph.D., menegaskan bahwa kesuksesan ini mencerminkan komitmen kampus dalam mencetak tenaga medis yang tidak hanya andal secara akademik, tetapi juga kuat secara moral dan spiritual.

“Kami ingin lulusan FK Unisma menjadi dokter yang melayani dengan hati, menjunjung nilai-nilai Islam, dan tetap berpihak pada kemanusiaan. Inilah bentuk pengabdian nyata kami untuk bangsa,” ungkap Prof. Junaidi.

Hingga saat ini, FK Unisma telah meluluskan 859 dokter muslim yang tersebar di seluruh Indonesia. Kampus ini terus menjaga kualitas akademik sambil menanamkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) dan etika profesi.

Program beasiswa antara Kayong Utara dan FK Unisma kini telah mencapai garis akhir. Namun semangatnya justru baru mulai menyala, karena sembilan dokter muda kini kembali ke tanah mereka, membawa harapan, ilmu, dan tekad untuk membangun negeri dari daerah.

Advertisement