Arsip

Radar KKOP Dituding Hambat Investasi di Kubu Raya, Wakil Bupati Desak Pemindahan

Merespon keluhan masyarakat, Wakil Bupati Kubu Raya mendorong agar Radar KKOP bisa dipindahkan di Kawasan Bandara Supadio. (Foto/Ist)
Advertisement

KUBU RAYA, RUAI.TV – Polemik radar dalam Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) kembali mencuat di Kabupaten Kubu Raya.

Keberadaan radar yang menjangkau wilayah terlalu luas memicu kekhawatiran karena dianggap menghalangi masuknya investasi dan menghambat pembangunan daerah.

Wakil Bupati Kubu Raya, Sukiryanto, langsung menanggapi isu ini. Ia menyoroti posisi radar KKOP yang berdampak pada terhambatnya pembangunan di sejumlah titik strategis, terutama di sepanjang Jalan Ahmad Yani 2.

Advertisement

“Saya membaca di media kemarin, ada tanggapan dari anggota dewan. Dan memang benar, jangkauan radar KKOP ini terlalu luas,” ujar Sukiryanto.

“Kami ingin, kalau memungkinkan secara aturan, radar ini bisa di pindahkan agar tidak mengganggu pembangunan di wilayah ini.”

Sukiryanto menyebut beberapa investor sempat mengajukan rencana pembangunan apartemen dan hotel bertingkat di kawasan strategis tersebut. Namun proyek-proyek itu gagal karena aturan ketinggian bangunan yang di tetapkan zona KKOP.

“Dulu ada rencana membangun apartemen 35 lantai di dekat Gayamu dan hotel 30 lantai, tapi semua batal karena aturan ini,” tambahnya. “Kalau radar bisa dialihkan atau dijadikan satu jalur khusus di sekitar bandara, pembangunan di Kubu Raya pasti bisa lebih optimal.”

Ia juga menyampaikan kekhawatiran terhadap menurunnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) setelah pemerintah menghapus Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta retribusi izin rumah subsidi.

“Sekarang PAD kita mayoritas berasal dari rumah subsidi. Tapi dengan aturan baru, nilainya turun drastis. Berbeda jika kita bisa membangun mal, apartemen, atau pusat bisnis. Pasti PAD meningkat dan ekonomi daerah ikut bergerak,” jelasnya.

Terkait kontribusi bandara terhadap PAD daerah, Sukiryanto mengaku belum mendapat kejelasan. “Sejauh ini kita hanya menerima bagi hasil dari parkir motor dan mobil,” ungkapnya.

Ia berharap pemerintah pusat segera membuka ruang dialog untuk mengevaluasi posisi radar KKOP. Menurutnya, langkah ini penting untuk menciptakan iklim investasi yang lebih sehat di Kubu Raya.

“Kalau radar bisa di pindah dan tidak menghambat pembangunan vertikal di sepanjang Jalan Ayani, itu menjadi harapan kami dan masyarakat. Dengan begitu, APBD juga bisa meningkat dari geliat ekonomi yang lebih dinamis,” pungkasnya.

Advertisement