Arsip

Menko PMK dan Kepala BNPB Tinjau Banjir Mempawah, Pastikan Bantuan untuk Pengungsi

Pj Bupati Mempawah dan Pj Gubernur Kalbar mendampingi Menko PMK dan Kepala BNPB meninjau Banjir di Mempawah, Kamis 30 Januari 2025.(Foto/ruai.tv)
Advertisement

MEMPAWAH, RUAI.TV – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, meninjau langsung kondisi banjir di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Kunjungan ini di dampingi oleh Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, serta Pj Bupati Mempawah, Ismail. Pratikno menegaskan bahwa pemerintah berupaya mempercepat distribusi bantuan agar dapat meringankan beban para pengungsi.

“Kami ingin memastikan bantuan bisa tersalurkan dengan cepat dan tepat sasaran,” ujarnya.

Advertisement

Kepala BNPB, Suharyanto, menambahkan bahwa pihaknya akan berusaha mengakomodasi seluruh kebutuhan yang diajukan oleh pemerintah daerah dalam penanganan bencana ini.

“Kami menerima berbagai permintaan bantuan dan akan berupaya memenuhinya untuk mendukung penanganan banjir di Mempawah,” katanya.

Bantuan Darurat untuk Pengungsi

Sejumlah bantuan terus berdatangan, termasuk dari Dinas PUPR Provinsi Kalimantan Barat yang mengirimkan dua unit mobil toilet darurat ke posko pengungsian.

Namun, fasilitas ini hanya dapat digunakan untuk keperluan buang air besar dan kecil, bukan untuk mandi. “Toilet ini juga kami pisahkan antara laki-laki dan perempuan untuk kenyamanan pengungsi,” ujar Yuma dari PUPR Provinsi Kalbar.

Sementara itu, tim medis dari RSUD Dr. Rubini Mempawah turut dikerahkan untuk memberikan layanan kesehatan bagi para pengungsi di Wisma Candramidi.

Juraida, salah satu tenaga medis, menyebutkan bahwa timnya berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan kesehatan di tengah kondisi yang sulit.

Wisma Candramidi Jadi Posko Utama Pengungsian

Banjir yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Mempawah memaksa warga mengungsi ke tiga titik posko, yakni Wisma Candramidi, Gedung PGRI, dan SDN 05 Mempawah.

Wisma Candramidi menjadi posko utama dengan jumlah pengungsi yang terus bertambah setiap hari. Kondisi para pengungsi cukup memprihatinkan, terutama bagi lansia, bayi, dan anak-anak.

“Kami tidur beralas karpet di lantai, dan tandu yang tersedia sangat terbatas,” ungkap Purwantini, seorang pengungsi lansia yang mengungsi bersama anak dan cucunya.

Maman Suparman, pengungsi lainnya, mengungkapkan kekhawatiran karena masih ada keluarganya yang terjebak banjir di desa mereka. “Kami berharap air segera surut agar keluarga kami bisa selamat,” ujarnya.

Menurut Hendy, Lurah sekaligus Koordinator Posko Wisma Candramidi, banjir di Mempawah kali ini merupakan yang terparah.

“Air terkadang mulai surut saat sore atau malam, tetapi kembali naik hingga memasuki lantai dasar Wisma Candramidi saat subuh,” jelasnya.

Dapur Umum Beroperasi Penuhi Kebutuhan Pengungsi

Untuk memastikan kebutuhan makanan bagi para korban banjir terpenuhi, Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) membuka dapur umum di Mempawah. Sebanyak 15 relawan dikerahkan untuk memasak sejak Sabtu malam, 25 Januari.

Setiap hari, dapur umum ini menyiapkan tiga kali makan bagi sekitar 500 pengungsi. “Kami membutuhkan sekitar 140 kg beras dan 500 butir telur setiap harinya,” kata Evi Arianti dari Tim Tagana.

Makanan yang telah dimasak kemudian didistribusikan ke tiga posko pengungsian, yaitu Wisma Candramidi, Gedung PGRI, dan SDN 05 Mempawah. Bantuan untuk dapur umum ini berasal dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, Kementerian Sosial, BPBD, organisasi masyarakat, serta donasi dari masyarakat.

Dengan adanya berbagai bantuan ini, di harapkan kondisi para pengungsi dapat lebih tertangani hingga banjir benar-benar surut dan warga bisa kembali ke rumah masing-masing.

Reporter   : Pelagia Nemesis/ Wandi Putra

Editor        : Sofian

Advertisement