PONTIANAK, RUAI.TV – Barisan Pemuda Melayu (BPM) Kalimantan Barat menyatakan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Pemilu agar berlangsung jujur, adil, dan bebas dari pelanggaran.
Ketua Umum BPM Kalbar, Gusti Edi, menekankan pentingnya peran semua pihak, termasuk penyelenggara, peserta, dan masyarakat, dalam menjaga demokrasi.
“Salah satu ancaman serius yang perlu diwaspadai adalah praktik politik uang atau yang sering disebut ‘serangan fajar’. Ini merupakan cara tidak jujur yang dilakukan untuk memengaruhi pemilih,” ujar Gusti Edi, Sabtu (21/11).
Ia juga mendorong aparat penegak hukum dan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) agar lebih proaktif dalam menindak dugaan praktik politik uang.
Menurutnya, pengawasan ketat dan langkah tegas sangat diperlukan untuk menciptakan pemilu yang bersih.
Selain itu, Gusti Edi mengajak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk berinovasi dalam mencegah terjadinya pelanggaran.
“Bawaslu bisa melakukan sosialisasi yang masif melalui baliho, spanduk, atau selebaran untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya politik uang,” tegasnya.
Sebagai organisasi pemuda, BPM Kalbar juga akan memantau langsung pelaksanaan pemilu di Kalimantan Barat.
Gusti Edi menegaskan, pihaknya akan menjaga netralitas dan tidak membawa isu suku atau etnis yang berpotensi memecah belah masyarakat.
“Kami ingin memastikan Pemilu berjalan lancar, aman, dan adil. Stabilitas keamanan di Kalimantan Barat harus tetap terjaga demi masa depan bangsa yang lebih baik,” pungkasnya.
BPM Kalbar mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama mengawal Pemilu agar proses demokrasi berlangsung transparan dan bermartabat.
Leave a Reply