Arsip

Patroli Udara dan Water Bombing Dilakukan di Kalbar untuk Atasi Karhutla

Advertisement
PONTIANAK, RUAI.TV – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terus melakukan upaya untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang menyebabkan kabut asap di wilayah ini.
Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat, patroli darat dan udara kini dilakukan secara rutin.
Patroli udara dan water Bombing ini menggunakan tujuh helikopter yang dipinjamkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dari pihak ketiga.
Helikopter-helikopter tersebut digunakan untuk melakukan patroli udara di daerah yang terdeteksi adanya titik panas atau hotspot.
Jika ditemukan potensi kebakaran yang besar, water bombing atau pengeboman air dilakukan di lokasi tersebut, kecuali di wilayah konsesi perusahaan yang menjadi tanggung jawab perusahaan.
Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar, Daniel, menegaskan bahwa langkah ini sangat penting untuk meminimalisir dampak Karhutla yang dapat mempengaruhi berbagai sektor, seperti ekonomi, kesehatan, dan penerbangan.
“Masyarakat perlu tahu apa yang sudah dilakukan BPBD agar tidak ada lagi pertanyaan mengenai tugas dan peran kami,” kata Daniel.
Ia juga menekankan bahwa BPBD tidak bekerja sendiri dalam upaya ini. Banyak pihak terlibat, termasuk TNI, Polri, BMKG, Manggala Agni, Satpol PP, Dinas Perkebunan, media massa, dan lainnya.
Dalam pelaksanaannya, water bombing dilakukan dengan mempertimbangkan kearifan lokal dan mengikuti peraturan daerah yang berlaku.
Pembukaan lahan untuk perkebunan dan pertanian oleh masyarakat yang tidak melebihi dua hektar masih diperbolehkan.
Daniel berharap, dengan adanya patroli udara yang dilakukan setiap hari, masyarakat Kalimantan Barat tidak heran jika sering melihat helikopter melintas di udara.
“Kami juga mengajak masyarakat untuk melaporkan segera jika menemukan adanya Karhutla melalui hotline dan media sosial yang sudah disediakan,” tambahnya.
Data terbaru dari BMKG per 1 September 2024 menunjukkan adanya 1.924 titik panas di Kalimantan Barat.
Kabupaten Sanggau menjadi wilayah dengan jumlah titik panas terbanyak, yaitu 376 titik, disusul Kapuas Hulu dengan 355 titik, dan Bengkayang dengan 345 titik.
Masyarakat diimbau untuk tidak membakar hutan dan lahan secara sengaja dan tetap waspada terhadap potensi Karhutla di wilayah mereka.
Advertisement