SINTANG, RUAI.TV – Rombongan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Ambalau mengalami musibah karam di Sungai Melawi saat hendak menuju pusat kota Kabupaten Sintang, Jumat, 19 Juli 2024.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sintang, Edy Susanto, mengonfirmasi insiden tersebut dan menjelaskan bahwa rombongan PPK Ambalau itu rencananya akan mengikuti pemutakhiran data pemilih untuk Pilkada 2024.
“Benar, tadi mereka turun dari Kemangai ke Sintang. Lepas Serawai, dekat Nanga Pinoh, mereka karam. Laptop dan flashdisk hilang, satu orang mengalami luka,” kata Edy kepada ruai.tv, Jumat malam.
Edy menambahkan bahwa akibat musibah ini, ijazah milik Deni Irawan juga hilang. Namun, saat ini rombongan sudah tiba di Kabupaten Sintang.
Terkait data yang mereka bawa dalam laptop dan flashdisk, Edy menyatakan masih belum diketahui apakah data tersebut basah, rusak, atau sudah diamankan dan dikirim ke KPU sebelum berangkat ke Sintang.
“Apakah data itu sudah diamankan atau sudah dikirim, masih belum kita ketahui,” jelasnya.
Komisioner KPU Sintang, Karsinah, menambahkan bahwa saat ini ketiga anggota PPK yang mengalami musibah sudah berada di Kabupaten Sintang dan dirawat di rumah sakit. Ketiga orang tersebut adalah Ketua PPK, anggota, dan operator.
“Pertama datang masih shock, Ketua PPK mengalami memar di bibir, giginya hampir lepas dan goyang,” ungkap Karsinah.
Ia menambahkan, Laptop dan handphone berisi data pemilih milik operator tenggelam bersama speedboat dan belum ditemukan. “Untuk dokumen fisik hasil coklit dan pemilih baru, semua tenggelam,” tambahnya.
Selain itu menurut Karsinah, terkait data Pemilih Pantarlih Kecamatan Ambalau sudah 100% menyinkronkan Data Pemilih dalam E-Coklit. Namun, masih ada Pemilih Baru murni yang belum di upload ke E-Coklit dan rencananya akan dilanjutkan di rapat kerja KPU Sintang. (RED)
Leave a Reply