KETAPANG, RUAI.TV – Jumlah hewan kurban dari warga Desa Kinjil Pesisir, Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang pada Idul Adha 2022 ini sebanyak 28 ekor. Jumlah ini merupakan yang terbesar dalam kurun delapan tahun terakhir.
Penduduk desa ini melakukan arisan untuk mengumpulkan hewan kurban sebanyak itu. Dalam 10 bulan, masing-masing warga menyisihkan uang Rp 175 ribu.
Ketua Panitia Kurban Desa Kinjil Pesisir, H. Sopiansyah, Senin (11/07/2022), mengatakan, hasil dari arisan warga tersebut mampu untuk membeli sebanyak 28 ekor sapi kurban. Sementara untuk tahun lalu, mereka menyediakan sembilan ekor sapi.
Baca juga: Meriah, Malam Takbiran Keliling Kota Sanggau
“Ini hasil jerih payah kami se-Kinjil Pesisir dan Sungai Kinjil. Dari RT 1 sampai RT 14, tambah lagi RT di Sungai Kinjil,’ kata Sipiansyah.
Panitia kurban pun bekerja ekstra. Sebab, mereka tak hanya mengutamakan penyaluran daging kurban untuk warga setempat. Tapi, daging-daging itu mereka bagikan juga sampai ke desa-desa tetangga.
“Kami berpartisipasi semua ni, tanpa terkecuali. Ada sumbangan dari masyarakat juga, ada seribu dua ribu,” tutur Sopiansyah.
Baca juga: Ibu-Ibu dan Remaja Putri Aktif di Panitia Kurban
Cara Berkurban
Tahun depan di perayaan Idul Adha, Sopian mengatakan, kegiatan serupa akan terus mereka lanjutkan. Bahkan bakal mengajak warga dari luar Desa Kinjil Pesisir untuk ikut berperan serta.
“Jadi untuk kurban tahun 2023 nanti, siapapun yang mau berkurban kami menerima walaupun dari luar kampung,” kata Sopiansyah.
Dia mengungkapkan rasa senangnya karena kebersamaan ini bisa menghasilkan hewan kurban dalam jumlah besar. Sehingga semakin banyak pula orang-orang yang bisa mereka bantu.
Baca juga: PHBI Sanggau Selenggarakan Festival Busana Muslim
Camat Benua Kayong, Sudarto, mengatakan, umumnya pelaksanaan kurban berlangsung di masjid-masjid. Namun untuk kali ini, kegiatan kurban mereka pusatkan di kawasan desa.
Suharto mengapresiasi kepedulian warga dan panitia, yang menjadikan kurban tahun ini begitu memberi kesan.
“Khususnya panita dan pemerintah desa yang telah mengkoordinir pelaksanaan kurban ini. Dan ini bisa jadi contoh bagi desa-desa yang lain,” kata Sudarto. (AGU/RED)
Leave a Reply