SAMBAS, RUAI.TV – Bupati Sambas, Satono, memaparkan 11 inovasi yang telah diterobos selama pemerintahan Satono-Rofi saat presentasi dalam lomba kepala daerah inovatif kategori kabupaten dan kota 2021 yang digelar oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Dalam Negeri (Balitbang Kemendagri) di Jakarta Pusat, Kamis (25/11/2021).
“Ada sebelas inovasi unggulan yang dipilih untuk dilaksanakan, yang mana menurut saya itu punya kekuatan untuk membawa Sambas lebih berkemajuan dan bisa menjadi solusi peningkatan ekonomi kerakyatan bagi masyarakat perbatasan ditengah terpaan pandemi Covid-19,” katanya.
Bupati Satono mengatakan, dari sebelas inovasi tersebut, sepuluh diantaranya konsen kepada upaya pemerintah bagaimana meningkatkan ekonomi masyarakat mulai dari program pembangunan peningkatan ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya alam berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Pertama ada taman wisata bahari di Kecamatan Jawai yang dikelola oleh BUMDES dan Pokdarwis, pendampingan Disparpora dengan tema kampung zero pengangguran.
Baca juga: Satono Ingin Tata Kota Sambas Agar Indah dan Rapi
PR Besar Sambas
“Di masa pandemi ini, Sambas menjadi penyumbang Pekerja Migran Indonesia terbesar di Kalbar, berdasarkan data ada 75 ribu PMI yang kembali dan dipulangkan melalui PLBN Aruk. Belum lagi yang pulang lewat jalur tikus, mungkin keseluruhan mencapai 100 ribu orang,” ujarnya.
Hal itu kata Bupati Sartono telah menjadi PR besar bagi Pemda Sambas, bagaimana mengatasi angka pengangguran yang dipastikan meningkat akibat pulangnya PMI dari Malaysia. Mereka harus berdaya dan bekerja.
Bupati Satono mengatakan, Dinas Pariwisata Sambas telah membuat Kampung Zero Pengangguran di Jawai Selatan, dengan menggali potensi wisata Pantai Bahari Jawai Selatan yang dikelola BUMDes dan Pokdarwis di sana.
“Kita mendorong bagaimana PMI yang pulang dari Malaysia ini diberdayakan sehingga mengurangi pengangguran yang ada. Ketika saya ke Jawai Selatan, bertanya bagaimana kondisi masyarakat setelah kembali dari luar negeri, mereka ternyata betah, karena jelas pemasukannya, mampu menutupi biaya hidup dan biaya sekolah anak mereka,” paparnya.
Kemudian kata Bupati Satono, ada yang namanya Festival Pesisir Paloh (Fespa) yang mana tujuannya adalah meningkatkan minat dan frekuensi kunjungan wisatawan ke Desa Temajuk, Paloh.
Selama ini kata dia, keindahan Temajuk sebagai surga di ekor Borneo kurang terekspose. Padahal potensinya tidak kalah dengan Bali dan objek wisata di Pulau Jawa lainnya.
Baca selanjutnya dengan klik pages 2
Leave a Reply