SEKADAU – Jabatan Kepala Desa (Kades) selama ini identik dengan orang tua, sangat jarang ada anak muda yang tertarik untuk terjun mencalonkan diri menjadi Kepala Desa, setidaknya bagi para lulusan sekolah menengah atas maupun sarjana.
Posisi jabatan Kades yang dianggap hanya layak diduduki kalangan tua ini pun perlahan mulai terkikis seiring semakin sadarnya kalangan muda akan peran mereka ditengah masyarakat.
Hal ini juga dipicu banyaknya kekecewaan terhadap kalangan tua yang memimpin desa. Ditengah kemajuan teknologi seperti saat ini Desa juga dituntut untuk mampu beradaptasi baik dalam hal pelayanan maupun kemampuan para aparaturnya dalam memamfaatkan teknologi sebagai alat pendukung bagi upaya membangun desa.
Salah satu pemuda yang tertarik untuk mencalonkan diri sebagai kepala desa adalah Nana Arianto. Pria yang akrab disapa Bang Nanak tersebut saat ini berprofesi sebagai seorang jurnalis di salah satu surat kabar terkemuka di Kalbar.
Nana mencalonkan diri sebagai Calon Kepala Desa Teluk Kebau, Kecamatan Nanga Mahap, Kabupaten Sekadau pada pemilihan Kepala Desa serentak yang akan berlangsung Oktober 2019 mendatang.
“Ya, saya mencalonkan diri di Desa tempat kelahiran saya yakni Desa Teluk Kebau,” ungkapnya saat di komfirmasi, Kamis, (29/8).
Nana mengakui memang tidak mudah memutuskan untuk mencalonkan diri. Apalagi ia sangat mencintai profesi yang saat ini ditekuni, yakni sebagai seorang jurnalis.
“Dan ini sudah saya pikirkan matang-matang. Saya merasa prihatin dengan kampung halaman yang tidak mengalami perubahan bearti. Memang sudah saatnya anak-anak muda untuk terjun membangun desa,” imbuhnya.
Ia berkomitmen apabila nanti terpilih maka membawa desanya kearah yang lebih baik. Nana mengaku dirinya akan fokus untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Teluk Kebau.
“Kunci menghadapi tantangan masa depan adalah SDM maka ini yang akan menjadi fokus perhatian saya nanti kalau terpilih,” ucapnya.
Saat ini menurut Nana posisi Desa Teluk Kebau cukup strategis, namun jika tidak ada pemimpin yang bisa memamfaatkan posisi tersebut maka Desa Teluk Kebau sulit untuk berkembang.
“Maka SDM ini dulu yang harus diperhatikan, anak-anak mudanya harus diperhatikan karena kunci masa depan ada ditangan anak-anak muda,” tegasnya.
Nana juga berkomitmen apabila dirinya bisa menjadi Kepala Desa maka Ia akan menberikan layanan terbaik kepada masyarakat dengan konsep keterbukaan layanan publik.
“Akses masyarakat untuk mengontrol pembangunan di desa saya buka selebar-lebarnya. Setiap tahun laporan penggunaan keuangan desa akan saya buat baliho dan dipasang ditengah kampung biar masyarakat tahu uang itu digunakan untuk apa saja. Selain itu saya juga jamin tidak ada yang namanya pungutan saat masyarakat mengurus administrasi di kantor desa,” yakinnya.
Dirinya juga menjamin bahwa pembagunan di desa akan dilakukan secara merata mulai dari tingkat Dusun hingga RT. “Dalam hal ini tentu juga sesuai skala prioritas, tapi yang jelas, saya ingin pembagunan di desa bisa dilakukan secara merata,” sebutnya.
Terakhir dirinya juga memastikan setiap elemen masyarakat akan dilibatkan dalam pengambilan keputusan di Desa melalui forum musyawarah.
“Jadi bukan hanya perangkat desa, melainkan masyarakat, tokoh masyarakat dan tokoh agama akan kita dengar semua masukan dan sarannya,” pungkas Nana. (Red).
Leave a Reply