BENGKAYANG – Riak-riak pilkada tahun 2020 juga sudah terdengar di kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Selain calon yang pernah berkompetisi pada pilkada 2015 lalu beberapa bakal calon juga digadang-gadang akan muncul di pemilihan kepala daerah ini baik dari kalangan partai politik, akademisi maupun pengusaha.
Nama-nama yang sudah mulai muncul saat ini di media sosial dan kalangan masyarakat untuk meneruskan kepemimpinan Suryadman Gidot-Agustinus Naon ini diantaranya, Sebastianus Darwis, Rurakhmad, Yosua Sugara, Martinus Kajot, Agustinus Naon dan beberapa nama lainnya.
Selain itu juga terdapat nama dari kalangan akademisi seperti Nama Martono yang saat ini sebagai salah satu Dosen di Akademi Manajemen Bumi Sebalo Bnegkayang dan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Bengkayang. Jika dilihat dari pengalamannya, Martono seorang pria kelahiran Dawar, desa Pisak, Kec. Tujuhbelas, Kabupaten Bengkayang, 4 Mei 1977 ini memiliki segudang pengamalam baik di organisasi maupun di dunia kerja.
Dibidang organisasi ia pernah menduduki beberapa jabatan strategis seperti, Sekretaris DPP Paroki ST. Pius X Bengkayang (2018-2021), Sekretaris Umum Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Daerah Kabupaten Bengkayang (PESPARANI) (2017-2022), Bendahara Dewan Katolik Wilayah Kecamatan Bengkayang Paroki ST. Pius X Bengkayang (2014-2017), Wakil Ketua I Komda Pemuda Katolik Kab. Bengkayang, dan juga Pembina PMKRI Cabang Bengkayang.
“Terlalu dini, Kali ya, Lagian status kawan-kawan d FB itu iseng aja. Is Ok,” tutur Martono singkat.
Sementara yang tak kalah menarik pada pilkada Kabupaten Bengkayang mendatang muncul juga nama dari kalangan tokoh muda wanita yang juga sebagai pengurus DPP Partai Demokrat, Erma Suryani Ranik, saat ini juga menjadi pembahasan menarik di kalangan masyarakat.
Selain sebagai aktivis perempuan, Erma Ranik juga memiliki sepak terjang yang sangat baik di level nasional, dimana saat ini ia juga menjabat di kursi pimpinan komisi III yang tentunya tidak semua orang bisa menduduki jabatan strategis tersebut. Jika dilihat dengan jalur politik saat ini, Erma Ranik juga merupakan bakal calon terkuat, terlebih akan meneruskan kepemimpinan Suryadman Gidot yang merupakan satu partai dengan Erma Ranik, namun akankah partai yang dinahkodai oleh SBY tersebut memberikan rekomendasi kepada Erma?.
Jika ia, maka Erma Ranik juga akan menambah warna kursi kepala daerah di Kalbar dari kalangan perempuan yang saat ini memimpin beberapa daerah seperti Bupati Landak, Mempawah dan Singkawang, dan Wakil Bupati Sambas yang semuanya adalah seorang perempuan termasuk Bupati Sambas periode sebelumnya.
Saat di konfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kamis (9/5) sore, Erma Suryani Ranik mengatakan jika dirinya ingin istirahat dan ingin menjadi seorang pengacara profesional.
“Aku mau praktek jadi pengacara profesional dulu. Ngurus firma hukum aku di Jakarta. Bupati tuh suruh biak biak lain jak yang minat. Ndak akan maksimal kalau akunya ndak mau. 2018 lalu diminta sama mas Ibas maju Pilgub aku ndak mau. Jeda lok,” Ujar Erma Ranik, sambil bergurau.
Sementara itu dalam Video yang diunggah di akun Facebooknya, Erma Ranik menuturkan bahwa ia masih fokus untuk menjalankan tugasnya sebagai anggota DPR RI untuk membahas beberapa rancangan undang-undang untuk ditetapkan menjadi undang-undang.
“Setelah pemilu ini saya akan kembali ke Jakarta untuk melaksanakan kewajiban saya sebagai anggota DPR RI secara khusus sebagai pimpinan komisi III. Ada beberapa undang-undang yang saat ini sedang kami bahas, mudah-mudahan mohon doanya supaya bisa selesai,” tutur Erma Ranik melalui videonya di akun facebooknya, Kamis (9/5). (Red).
Leave a Reply