KAPUAS HULU – Kapal Motor yang karam di sungai kapuas penyeberangan seberuang, desa nanga seberuang, kecamatan Semitau kabupaten Kapuas hulu, Kalimantan Barat, 19 Januari 2019 lalu mengakibatkan 24 penumpang menjadi korban, dengan 1 meninggal dunia, 11 selamat dan 12 orang dinyatakan Hilang.
Adapun jenis kapal motor yang didesign khusus untuk mengangkut penumpang menyeberang Kapuas. Kapal motor yang karam hanya berkapasitas 4 buah motor roda dua dan sepuluh penumpang saja, tapi Sabtu malam itu dipaksa oleh motorisnya sehingga 9 buah motor dan 24 penumpang termasuk anak-anak.
Menurut keluarga korban, tujuan penumpang adalah menghadiri undangan pernikahan kerabat mereka di dusun Jentu, desa Sentabai, kecamatan Silat hilir yang tidak jauh dari perbatasan dengan kecamatan Semitau.
Semua korban adalah karyawan anak perusahaan sawit Kencana Grup yang beroperasi di wilayah kecamatan Semitau dan kecamatan Seberuang. Mayoritas korban berasal dari NTT.
Kapolres Kapuas Hulu menerangkan dugaan sementara akibat kelalaian motoris. “Muatan kapal motor maksimal 10 orang tapi yang menumpang 24 orang, serta diduga kapal motor bocor, sehingga ketika muatan melebihi kapasitas, tekanan air semakin deras ke dalam kapal.” katanya.
Sehingga kapal dapat semakin mudah oleng dan tenggelam. Pasca kejadian Motoris berinisial GN, sudah dibawa ke Putussibau 20 Januari, dan sudah di BAP serta akan dilakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi berikutnya.
Pasca kejadian Basarnas mulai melalukan pencarian Pukul06.00 Wib, 21 Januari 2019 dan sampai Pukul 17.00 Wib sudah 8 korban ditemukan tewas yang ditemukan berkisar 1,5 KM, 2,5 KM, dan 10 KM dari lokasi kapal karam.
Sedangkan pencarian 4 sisa korban lainnya dilanjutkan sampai Pukul 24.00 Wib malam ini jika cuaca mendukung.
Kepala Basarnas H. Marantika mengatakan, pencarian akan dilakukan sampai 7 hari kedepan, dengan radius 15 KM dari TKP. Sebanyak 127 personil dikerahkan dengan dibantu personil Kodim 1206 Putussibau dan Polres Kapuas Hulu yang membackup Polsek-Koramil Semitau dan Polsek-Koramil kecamatan Seberuang.
Peristiwa ini menyisakan banyak cerita kesedihan semakin mendalam, diantaranya Vincent beserta istri dan anak bungsunya turut jadi korban meninggal, sedangkan 1 anaknya laki-laki dan 1 perempuan ditemukan selamat saat kekadian dengan mengapung dengan papan yang dilemparkan motoris kapal, keduanya masih duduk di bangku sekolah dasar.
Anak korban lainnya yang tinggal di rumah saat kejadian, tinggal sebatang kara tanpa kedua orang tuanya. Sementara korban lain, sedang disusul orangtua mereka dari NTT setelah mendemgar berita duka ini. (Red).
Leave a Reply