PONTIANAK – Untuk menekan angka buta aksara di Kalbar, Gubernur Kalbar Sutarmidji bersama Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan akan melakukan program-program pembelajaran yang akan dimulai sejak usia dini hingga dewasa yang direncakan dimulai tahun 2019 mendatang.
“Program-program ini lah nanti yang akan mengubah tampilan dari postur Pendidikan di Kalbar,” ungkap Sutarmidji usai membuka puncak peringatan Hari Aksara Internasional Tingkat Provinsi Kalbar tahun 2018, di Halaman kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, Jumat (9/11).
Dirinya juga, dalam waktu dekat akan membangun Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) unggulan yang di daerah.
“Kita juga akan membangun SMK unggulan di kabupaten Sambas dimulai bangun tahun depan dengan luas lahan 5 hektar,” tuturnya.
Dipilihnya sekolah unggulan di kabupaten Sambas, dikarenakan anak muda di kabupaten tersebut memilih untuk bekerja di luar kabupaten Sambas. Sehingga memperlambat usia produktif di kabupaten Sambas melambat yang menyebabkan pembangunan sedikit terhambat.
“Kenapa di kabupaten Sambas, karena anak mudanya banyak keluar daerah itu. Sehingga di Sambas itu banyak orang-orangnya di usia lebih dari 45 tahun, sebab perkembangan usia produktif di sana terlambat,” kata Sutarmidji.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar Suprianus Herman mengungatakan, buta aksara tidak hanya terjadi di kampung-kampung saja tapi juga terjadi di kota namun sedikit, untuk mengatasinya kita buat PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) itu yang di buat oleh kabupaten/kota yang ada di kalbar. Namun sayangnya jumlahnya baru sedikit.
“Satu kabupaten itu palingan PKBM berjumlah antara 11 sampai 15 PKBM yang ada, seharusnya PKBM lebih banyak dalam satu kabupaten/kota,” tuturnya.
PKBM ini lah nanti berfungsi untuk menuntaskan buta aksara di kalbar. Untuk saat ini angka buta Aksara mencapai dua persen (2 %) dari jumlah penduduk yang ada di Kalbar. (Red).
Leave a Reply