KAPUAS HULU – Pasca hilangnya Seorang remaja pria berusia 16 tahun bernama Julkianus Randi, di tepian Sungai Kapuas, dusun Suwe, desa Melapi, kecamatan Putussibau Selatan, kabupaten Kapuas Hulu, Minggu, 4 November 2018, keluarga korban langsung menggelar ritual adat dengan prosesi sub suku dayak iban.
Ritual adat ini dipimpin oleh orang yang dituakan atau yang memahami adat dengan memotong seekor hewan yang darahnya di masukan kedalam lubang tanah yang sudah dipersiapkan di lokasi ritual, serta berbagai peraga adat lainnya.
Adat tersebut bertujuan untuk mengawali pencarian sesuai dengan tradisi masyarakat Sub Suku Dayak Iban yang ada di kabupaten Kapuas Hulu.
“Ritual Adat Iban dilakukan bersama oleh keluarga besar Julkianus Randi dan keluarga dari teman-teman J. Randi yang ikut bersama saat itu dan keluarga besar Dayak Iban yang ada di Putussibau untuk mengawali pencarian J. Randi,” ujar pemilik akun Facebook Herkulanus Sutomo Manna.
Herkulanus Sutomo Manna menambahkan, Julkianus Randi datang untuk mandi ke kerangan di belakang Betang Sauwe/Suai bersama 8 temannya yang lain kemarin (Minggu) pagi, 4 November sekitar pukul 08.45 WIB, Namun kemudian tidak diketahui keberadaannya hingga hari ini setelah kembali naik ke atas dari sungai untuk buang air kecil.
“Setelah ritual dilakukan pemukulan Gong berkeliling sambil memanggil nama Randi,” tambah Herkulanus Sutomo Manna.
Ia juga menjelaskan bahwa Sebelumnya beberapa tahun lalu di sekitar lokasi ini juga pernah terjadi hal yang kurang lebih serupa, hilang dan kemudian ditemukan dalam rentang waktu 2 (dua) hari, ada juga yang 11 (Sebelas) hari kemudian baru ditemukan.
“Berharap upaya yang dilakukan baik oleh pihak kepolisian, Tagana, masyarakat setempat yang sangat membantu dan upaya keluarga melalui ritual ini, J. Randi dapat segera ditemukan. Amin,” tutup Herkulanus Sutomo Manna dalam akun Facebook pribadinya, Senin sore (5/11). (Red).
Leave a Reply