PONTIANAK- Sudah hampir dua bulan terakhir, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, diselimuti kabut asap yang tampak pekat pada sore, malam, dan pagi hari. Menurut Kepala Seksi Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak, Zakaria, SH, MH jika dilihat secara makro kabut asap yang menyelimuti Kota Pontianak bukan dari daerah yang terlalu jauh, karena kecepatan angin saat ini tidak terlalu kuat, sehingga kabut asap diperkirakan masih berasal dari dalam Kota Pontianak seperti dari wilayah Kecamatan Pontianak Selatan dan Tenggara, serta sebagian wilayah Kabupaten Kubu Raya terutama yang dekat dengan Kota Pontianak.
Zakaria mengungkapkan, sejauh ini kebakaran lahan terjadi di ujung Jalan Parit Haji Husin II, di ujung jalan Sepakat, di ujung jalan Purnama, dan Parit Demang “kalau yang Sepakat yang berputar itu sampai ke Sungai Raya Dalam, itu lahan luar biasa luasnya, perkebunan semuanya, yang terbakar pun luar biasa juga. Tapi kalau kita selidiki api yang sebenar-benarnya, kalau di siang hari itu memang nggak ada orang, ada si masyarakat tapi masyarakat bekerja bukan membakar, tapi api asapnya sudah ada disitu.” ungkap Zakaria ketika ditemui Rabu siang (15/08/18).
Zakaria memastikan, pihaknya akan terus mengawasi kebakaran lahan tersebut, jika yang terbakar besar atau luas, maka akan tetap dipadamkan melalui penyemprotan, sementara untuk kebakaran lahan dalam skala kecil bisa juga dipadamkan atau hanya sekedar diawasi jangan sampai meluas.
Sementara untuk penyebab kebakaran lahan di Kota Pontianak, menurut Zakaria ada yang disengaja dan tidak disengaja seperti untuk membuka lahan kebun atau pertanian. Sementara untuk lahan seperti di daerah-daerah dekat jalan Purnama, ia mengungkapkan ada yang sengaja dibakar oleh oknum masyarakat untuk mengambil tanah bakarnya dan dibawa ke taman bunga untuk dibisniskan. Namun pihaknya tidak bisa langsung mengungkap dan menangkap pelaku, karena dilakukan secara diam-diam. Selain itu, ada pula kebakaran lahan yang terjadi di kawasan komplek pembangunan perumahan.
Zakaria memastikan, pemerintah sudah cukup berkorban, mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, tenaga, dan pikiran bahkan hingga luar biasa lelah, untuk mengatasi persoalan Karhutla di Kota Pontianak “kita juga luar biasanya capeknya, tapi demi untuk masyarakat banyak, untuk kota kita, kita siaplah berkorban apapun tidak kita hitung.” tegas Zakaria.
Meski dihadapkan pada banyak tantangan namun Zakaria memastikan BPBD Kota Pontianak tidak tinggal diam menghadapi Karhutla, dan selalu siap siaga siang dan malam hari. Sementara untuk ketersediaan air yang digunakan untuk memadamkan Karhutla, menurut Zakaria selain bantuan dari Dinas Kebakaran pihaknya juga membuat parit untuk menyedot air. (Red)
Leave a Reply