Arsip

Jurnalis Pontianak Bantu Warga Kurang Kampu Terdampak Covid – 19

Advertisement

PONTIANAK – Kebijakan pembatasan sosial (social distancing) akibat pandemi Covid-19 berdampak pada kebutuhan dasar sejumlah buruh harian lepas dan warga miskin kota, utamanya Pontianak. Alih-alih terhindar dari corona, urusan domestik (pangan) para pekerja harian itu pun ikut terancam.

Belum banyak pihak yang berpikir ke arah itu. Masyarakat masih disibukkan dengan kepanikan pemenuhan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, hand sanitizer, dan penyemprotan disinfektan ke sejumlah tempat umum.

Advertisement

Pemerintah mengambil langkah ini dengan tujuan mengurangi besarnya penyebaran wabah dan menunda terjadinya puncak epidemi. Apalagi berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar dari total Orang Dalam Pemantau (ODP) per tanggal 29 Maret 2020, saat ini kota Pontianak menjadi wilayah terbanyak kelima se-kabupaten kota di Kalbar.

Akibatnya, Pemkot Pontianak mengambil kebijakan untuk menghentikan sementara aktivitas tatap muka belajar mengajar di sekolah, menghentikan aktivitas perkantoran dan menggantinya dengan konsep work from home (bekerja dari rumah). Tidak hanya itu, masyarakat juga diminta mengisolasi diri dan tinggal di rumah masing-masing kecuali untuk keperluan penting seperti membeli bahan makanan.

Namun, dari kebijakan ini pekerja harian merupakan lapisan masyarakat yang paling merasakan dampaknya. Terutama terkait dengan pemenuhan kebutuhan pangan dasar.

Jika mengacu pada data kemiskinan yang dikeluarkan oleh Bappeda Kota Pontianak tahun 2019, jumlah total kemiskinan berkisar 22.999 jiwa. Angka itu tersebar di enam kecamatan di Pontianak dengan klasifikasi dalam empat kriteria, yakni masyarakat rentan miskin, hampir miskin, miskin, dan sangat miskin.

Berdasarkan sebarannya, Kecamatan Pontianak Utara berada pada urutan pertama dengan jumlah kemiskinan terbanyak. Angka rentan miskin di wilayah ini mencapai 2.244 jiwa, kategori hampir miskin sebanyak 2.279, kategori miskin sebanyak 1.830 jiwa dan sangat miskin sebanyak 388 jiwa.

Di urutan kedua di Kecamatan Pontianak Timur dengan jumlah penduduk rentan miskin sebanyak 2.062 jiwa, kategori hampir miskin sebanyak 2066 jiwa, kategori miskin sebanyak 1094 jiwa dan sangat miskin sebanyak 111 jiwa.

Kecamatan Pontianak Barat berada pada urutan ketiga dengan kategori masyarakat rentan miskin mencapai 1.822 jiwa, masyarakat hampir miskin sebanyak 2.576, masyarakat miskin sebanyak 1.174 jiwa dan masyarakat sangat miskin sebanyak 120 jiwa.

Kemudian diikuti Pontianak Kota dengan tingkat penduduk rentan miskin sebanyak 884 jiwa, penduduk hampir miskin sebanyak 1.751 jiwa, penduduk miskin sebanyak 513 jiwa dan sangat miskin sebanyak 14 jiwa.

Di Pontianak Selatan, tingkat penduduk rentan miskin sebanyak 398 jiwa, kategori penduduk hampir miskin sebanyak 464 jiwa, miskin sebanyak 270 dan sangat miskin sebanyak 32 jiwa. Sementara Pontianak Tenggara menjadi wilayah yang paling kecil angka kemiskinannya.

Data menunjukan untuk angka penduduk rentan miskin hanya sebanyak 309 jiwa, untuk penduduk hampir miskin 439 jiwa, penduduk miskin berjumlah 144 jiwa, dan 11 jiwa masuk dalam kategori sangat miskin.

Melihat ini, jurnalis Pontianak yang tergabung dalam Rumah Jurnalis Pontianak melaksanakan kegiatan amal. Tujuannya meringankan beban masyarakat yang terdampak imbauan #dirumahaja. Kegiatan dimaksud adalah pembagian paket sembako kepada masyarakat yang paling rentan.

“Seperti pekerja buruh harian. Dengan penerapan social distancing ini kita tidak bisa menutup mata bahwa lapisan masyarakat inilah yang paling merasakan dampaknya,” kata juru bicara Rumah Jurnalis Pontianak Uun Yuniardi, Senin (30/3/2020).

Uun menyebut, paketan sembako ini merupakan bantuan dari Rumah Jurnalis Pontianak serta pemberian donatur yang tidak mengikat. Untuk saat ini, sembako akan dibagi kepada keluarga miskin di wilayah Kota Pontianak dan sekitarnya.

Sementara itu, Koordinator Kegiatan Amal Rumah Jurnalis Pontianak Andi Fachrizal mengatakan kegiatan ini akan dipusatkan di Posko Peliput Covid-19 di Kedai Opini, Jalan Putri Daranante Nomor 4, Pontianak Kota.

“Kami berharap dengan adanya gerakan ini semakin banyak yang berpartisipasi. Paling tidak kita bisa meringankan beban masyarakat. Selain itu kami berterimakasih pada sejumlah donatur yang telah memberikan bantuan baik barang, uang maupun tenaganya demi terlaksananya pendistribusian bantuan ini,” tutup jurnalis yang karib disapa Rizal Daeng ini. (Red).

Advertisement