Arsip

Upaya Penanganan Jebolnya Kolam IPAL Sebuah Perusahaan di KKU

Advertisement

KAYONG UTARA – Pasca jebolnya kolam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) pabrik pengolahan kepala sawit milik salah satu perusahaan di Kayong Utara pada Senin, (20/5) lalu, pihak perusahaan mengatakan sudah melakukan sejumlah upaya untuk menangani hal itu.

Berdasarkan laporan yang diterima oleh ruai.tv dari manajemen perusahaan sawit di Kayong Utara itu, Senin (28/5) dipaparkan kronologis kejadian jebolnya pabrik CPO (Crude Palm Oil) dan penanganannya oleh pihak perusahaan.

Dalam laporan tersebut di jelaskan bahwa pada 20 Mei cuaca disekitaran pabrik turun hujan dengan intensitas sedang mulai pukul 15.00 WIB dan mulai pukul 18.00 WIB, hujan mulai turun dengan intensitas besar/lebat. Pada pukul 21.00 WIB, petugas kolam limbah melaporkan bahwa kondisi kolam dalam keadaan normal dan dalam keadaan baik. Hujan kembali berlanjut dengan intensitas deras hingga pukul 01.00 WIB.

Advertisement

Dalam laporan tersebut juga disampaikan, berdasarkan informasi dari petugas pengolahan pabrik shift malam, hujan sekitar areal pabrik masih terus berlangsung hingga jam 03.00 WIB pagi dengan intensitas ringan.

Sekitar jam 06.20 WIB pagi, 21 Mei 2019, didapati tanggul kolam limbah No 3, 4 dan 5 telah mengalami kerusakan/jebol dan petugas kolam limbah melaporkan kejadian tersebut kepada ASKEP (Assisten Kepala) dan informasi tersebut diteruskan kepada Mill Manager Pabrik.

Mill Manager dan Tim segera melakukan koordinasi dan pengecekan pada kolam IPAL dan daerah sekitar kolam IPAL diantaranya menelusuri arah aliran limbah serta mengutus staff untuk melakukan pengecekan pada aliran sungai. Setelah dilakukan pengecekan didapai sebagian besar limbah masih berada disekitaran kolam limbah.

Selanjutnya pada jam 07.00 WIB, Mill Manager melaporkan kepada General Manager perusahaan, selanjutnya berkoordinasi dengan pihak sipil dan kontraktor alat berat milik salah satu perusahaan. Pada pukul 07.20 WIB alat berat berupa Dozer, Excavator dan Dump Truk diturunkan ke lokasi kolam limbah langsung melakukan penutupan pada tanggul kolam Nomor 4 dan 5. Hingga laporan yang pihak perusahaan sawit di Kayong Utara buat dan sampaikan ke ruai.tv, penutupan tanggul yang jebol tersebut masih terus dilakukan.

Selain kronologis yang disampaikan perusahaan sawit dalam laporannya, pihaknya juga menyampaikan tindakan perbaikan yang dilakukan oleh pihak perusahaan dalam menangani jebolnya tanggul penampungan limbah tersebut. Dalam laporan itu disebutkan bahwa pada 22 Mei 2019 kejadian itu juga dilaporkan ke manajemen perusahaan pusat di Jakarta.

Selain itu peristiwa jebolnya kolam penampungan limbah itu juga disampaikan melalui surat ke Disperkim-LH Kayong Utara, dengan tembusan kepada Polres Kayong Utara, BLHD Provinsi Kalbar, Polsek Simpang Hilir, Kepala desa Lubuk Batu dan Kepala desa Batu Barat.

Tindakan selanjutnya melakukan Bloking pada jalur outlet yang mengarah ke sungai Bayeuh serta menutup akses parit cacing pada Blok P98 yang mengarah ke Sungai Bayeuh. Selain itu pihak perusahaan yang dipimpin oleh GM perusahaan beserta team juga menyisir sungai menggunakan 2 (dua) unit Sped Boad dengan jalur melalui melalui sungai Semandang, Simpang Keramat, menuju aliran Sungai Bayeuh.

Selain itu pihak perusahaan juga terus melakukan perbaikan tanggul kolam Nomor 4 dan 5 dengan menambah unit DT yang dilaksanakan hingga malam hari, hingga Tim perusahaan sawit di Kayong Utara dan salah satu perusahaan lainnya berkoordinasi menentukan langkah-langkah perbaikan antisipasi.

Selanjutnya pada 23 Mei 2019, tim kembali melakukan penyisiran dan pengecekan aliran sungai Bayeuh menggunakan 2 (dua) unit Speed Boat dan melakukan Baypass aliran pada kolam limbah dari kolam nomor 2 ke kolam nomor 6. Kemudian dilanjutkan koordinasi dengan tim salah satu perusahaan, Civil dan kontraktor untuk mengatasi limbah yang berada pada blok-blok P98, P97 estate Pinang. Tim kembali melanjutkan penimbunan dan pendataan pada tanggul kolam nomor 4 dan 5.

Di hari yang sama pihak perusahaan juga berkoordinasi untuk menentukan skema pengelolaan limbah baru dengan berkurangnya 3 kolam untuk mengatasi limbah yang masih bertahan pada blok-blok. Selain itu pada 13 Mei itu juga perusahaan sawit itu mendapat kunjungan dari Polsek Melano yang dihadiri Kapolsek Melano dan tim meninjau ke lokasi serta aliran Sungai Bayeuh. Yang kemudian Mill Manager perusahaan memenuhi panggilan Polsek Melano untuk pembuatan berita acara.

Pada 24 Mei 2019, melakukan penyisiran aliran sungai Bayeuh, Semandang dan Batu Barat menggunakan 2 (dua) unit Speed Boat oleh tim PKS beserta tim lingkungan hidup (LH) Kayong Utara, Yery S dan tim. Kemudian dilanjutkan dengan penimbunan dan pendataan tanggul kolam nomor 4 dan 5 menggunakan alat berat dan unit Dump Truk.

Pada hari yang sama pihak perusahaan menerima kunjungan dari wakil bupati Kayong Utara, Effendy Ahmad bersama tim menuju lokasi kolam limbah dan berkoordinasi dengan tokoh masyarakat desa Lubuk Batu serta memindahkan pompa sirkulasi ke kolam nomor 2 dan 6.

Usai peninjauan yang dilakukan Wakil Bupati Kayong Utara tersebut, dilanjutkan rapat koordinasi bersama Wakil Bupati bersama Kepala Perwakilan perusahaan, FS dan General Manager salah satu perusahaan lainnya, AS.

Pada 25 Mei 2019, kembali dilanjutkan penyisiran aliran sungai Bayeuh, Semandang, dan Sungai Batu Barat dan melanjutkan penimbunan serta pendataan tanggul kolam limbah nomor 4 dan 5, penutupan parit cacing yang mengarah ke sungai, menentukan lokasi pembuatan 2 unit kolam limbah serta melakukan analisa air pada blok P97 dan P98.

Tindakan penanganan jebolnya kolam penampunagan limbah CPO tersebut kembali dilanjutkan pada 26 Mei 2019 dengan penyisiran sungai Bayeuh menggunakan 2 unit Speed Boat, dilanjutkan perbaikan, penimbunan dan pendataan tanggul kolam 4 dan 5 menggunakan alat berat, melakukan pengukuran pembuatan kolam limbah baru oleh tim teknik civil. Penanganan dilanjutkan dengan membuat draft pengolahan limbah yang baru dan melakukan analisa air pada blok P97 dan P98.

Tak hanya sampai disitu, penanganan limbah yang sudah mengalir ke sungai dan menyebabkan matinya banyak ikan tersebut juga dilanjutkan pada 27 Mei 2019 dengan penyusuran sungai Beyeuh, Semandang, Batu Barat dan Matan, dan dilanjutkan dengan penimbunan dan pendataan tanggul kolam 4 dan 5.

Penanganan juga dilakukan dengan penutupan parit cacing CR97 dan CR96 yang terhubung ke sungai Bayeuh, melakukan penggalian/ pembuatan kolam baru menggunakan 2 unit Excavator dan 4 unit Dump Truk, melakukan nanalisa air limbah pada blok P96.

Selanjutnya juga diagendakan pertemuan dengan tokoh masyarakat Lubuk Batu untuk menyepakati antara lain; pemenuhan air bersih untuk kebutuhan memasak dan air minum masyarakat Lubuk Batu dan akan menyampaikan kepada pusat permintaan pengelolaan limbah sekam yang ada pada kolam 3 dan 4 oleh masyarakat.

Dalam laporan yang disampaikan pihak perusahaan juga dilampirkan sejumlah dokumentasi terkait penanganan limbah sawit itu termasuk lampiran kehadiran peserta dalam rapat koordinasi antara manajemen perusahaan dan pihak terkait. (Red).

Advertisement