Arsip

Cuaca Ekstrem PLN Stop Sementara Pasokan Listrik di Ngabang

Advertisement

PONTIANAK – Cuaca ekstrem disertai curah hujan yang tinggi dibeberapa kota dan kabupaten di Kalbar berdampak banjir dibeberapa daerah. Kabupaten Landak merupakan salah satu daerah yang mengalami banjir yang cukup parah.

Kondisi tersebut membuat PLN Bergerak cepat memutuskan aliran listrik untuk mengantisipasi dampak buruk akibat bencana banjir yang akan mengancam keselamatan warga.

Berdasarkan data dari pihak PLN, daerah-daerah yang mengalami padam akibat banjir antara lain; Serimbu-Kuala Behe dan sekitarnya, Mangguk-Mungguk dan sekitarnya, Sungai Buluh-Tebing Tinggi dan sekitarnya, Hilir Tengah- Kraton-Martalaya-Pesayangan dan sekitarnya.

Advertisement

Menurut Manajer UP3 Pontianak, Ari Prasetyo, pihaknya terpaksa memutus aliran listrik dibeberapa kawasan yang terdampak banjir cukup parah.

“Kondisi banjir yang cukup parah akan mengancam keselamatan warga. Petugas kami bergerak cepat untuk memutus aliran listrik agar tidak terjadi korban akibat tersengat listrik. Semula ada 34 gardu distribusi yang terpaksa kami off-kan sementara, dengan total daya trafo sebesar 2.405 kVA. Dengan demikian ada sekitar 3.770 pelanggan akan mengalami padam sementara. Info terkahir yang kami dapatkan untuk banjir kearah Serimbu dan Bukit Tinggi sudah turun dan kami sudah menyalakan sekitar 13 buah trafo, sementara untuk kota Ngabang terpaksa kami padamkan kembali 1 buah trafo karena kiriman banjir dari Serimbu dudah sampai di Ngabang. Jadi total gardu yang padam masih 22 buah dg total 1.620 kVA dan pelanggan yang masih mengalami padam sekitar 2.747 pelanggan,” jelas Ari.

Dikatakannya pula, petugas telah melepas LBS (Load Break Switch) kearah Serimbu, memutus CO (Cut Off) di Mungguk, Bukit Tinggi dan daerah Hilir Kantor.

“Untuk daerah Ngabang kota juga terjadi curah hujan yang cukup tinggi serta diperparah dengan air kiriman dari daerah Serimbu dan Kuala Behe. Kami berharap curah hujan dapat berkurang intensitasnya, sehingga banjir dapat terus surut dan pasokan listrikpun dapat segera dinormalkan kembali,” imbuh Ari. (Red).

Advertisement