Arsip

BPP GKII Sosialisasikan AD/ART di Wilayah I Kalbar

Advertisement

Pentingnya Kepemimpinan Dalam Bergereja.

PONTIANAK-Kalimantan Barat. Badan Pengurus Pusat Gereja Kemah Injil Indonesia (BPP. GKII) kembali mensosialisasikan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) GKII kepada Badan Pengurus Jemaat dan Gembala/Ketua BPJ masing-masing gereja GKII se-Kota Pontianak, yang didampingi BPW I Kalbar dan BPD GKII Pontianak, di Gereja Ekklesia Pontianak, minggu, Pk.14.00-18.00 WIB (09/12/18).

Pada usia ke 90 tahun GKII sebagai organisasi injili di Indonesia, AD/ART selalu penting disampaikan kepada seluruh pengerja GKII se-Indonesia dengan tujuan untuk memperbaharui terus menerus pemahaman pengerja terhadap AD/ART dan azas hukum/aturan gereja yang berkaitan dengan aturan negara, mengingat pengerja yang juga melayani secara periodik.

Advertisement

Dalam sosialiasi ini menekankan kepada para pelayan bahwa memahami Peraturan Gereja (PERGER) mesti secara utuh, karena disamping firman Tuhan, PERGER adalah salah satu yang memayungi Gereja dan Jemaat dalam pelayanan.

Selain memiliki hikmat dalam menyampaikan firman Tuhan, Gembala Jemaat yang juga mendapat mandat sebagai Ketua BPJ, perlu memahami PERGER dan penerapannya, karena khotbat-khotbah adalah meneguhkan Iman, Pengharapan dan Kasih, sedangkan menjalankan PERGER dengan baik dalam manajemen GKII adalah bagian dari menjalani roda organisasi GKII untuk berkelanjutan, seperti yang dilakukan pendahulu sehingga GKII mencapai usia ke 90 ini di Indonesia.

Materi sosialisasi ini disampaikan langsung oleh bapak Ketua Umum, Pdt. Dr. Daniel Ronda dan Hussain Shahz Diman, SH., MH. Ketua Bidang Hukum dan HAM BPP GKII.

Ketua Umum BPP GKII, Pdt. Dr. Daniel Ronda, mengatakan; Tujuan sosialisasi ini adalah, supaya aturan itu perlu mendapat pemahaman dan perspektif yang jelas. Agar aturan itu dipahami bukan suatu yang bersifat senjata, tetapi aturan sebagai pagar untuk mencapai tujuan organisasi. “Kadang-kadang kita saat rapat ukurannya AD/ART, bukan begitu ukurannya. Ukurannya itu kerja, sedangkan AD/ART itu hanya pedomannya, itu target kita dalam organisasi. Jadi memang sosialisasi ini ada yang langsung bisa kita implentasikan, ada juga sebagai pengetahuan” beliau menegaskan.

Mantan Ketua STT. Jaffray Makassar ini juga mengatakan; bahwa leadership atau kepemimpinan dalam bergereja itu sangat penting.

“kalau kita mengacu kepada apa yang disebut oleh John C. Maxwell, pemimpin adalah segala-galanya ya; dalam sebuah organisasi, termasuk dalam hal ini gereja. Jadi jatuh bangunnya sebuah organisasi atau pelayanan tergantung pada kepemimpinan. Cuman kepemimpinan itu bukan satu orang, tapi lebih dari satu orang. Jadi kepemimpinan sangat penting dalam organisasi dan pelayanan.” Imbuhnya lagi.

Sedangkan prinsip-prinsip dan azas-azas yang diterapkan seorang Gembala yang diberi mandat juga sebagai Ketua Badan Pengurus Jemaat agar organiasi tetap eksis dalam pelayanan injil adalah, Daniel Ronda menjelaskan, bahwa dalam teori kepemimpinan itu semua dimulai dari visi-misi. Visi-misi itulah yang harus jelas dan visi-misi itu dibangun oleh pemimpin dan stakeholder atau semua pemangku kepentingan. Berdiskusi bersama, membahasnya dan semua menghasilkan visi-misi. Visi-misi inilah yang kemudian dijabarkan dalam tujuan, sasaran dan rencana strategis. Baru bisa kemudian organisasi itu ditata.

Dalam kesempatan ini juga, Ketua Umum BPP. GKII periode pertama masa kepemimpinannya ini menjelaskan; “bahwa gembala itu panggilan, menjadi pelayan Tuhan itu panggilan, jadi dia harus menetapkan skala prioritas. Yang pertama; Tuhan, yang kedua keluarganya, berikut bagaimana dia mengembangkan pekerjaan dan pelayanannya.”

Setiap pengurus di tingkat masing-masing harus menetapkan standar kerja visi-misi, lalu ada program, program itulah yang harus dia selesaikan. itu penilaian dari majelis-BPJ letaknya pada penetapan yang telah tetapkan sebagai program kerja.

Jadi kita mengukurnya dari program kerja yang sudah ditetapkan yang dijalankan atau tidak itu. Itu akan menjadi objektib penilaiannya. Ini ketika berbicara organisasinya. Lanjut beliau.

Disamping itu, bapak Daniel Ronda memiliki kerinduan, bahwa ke depan para pengerja atau SDM GKII perlu pendalaman leadership, melalui pelatihan-pelatihan yang dapat dilakukan atau dimotori BPP. GKII.

Menutup rangkaian sosialisasi ini, pria kelahiran 1967 ini kembali menegaskan terkait Rakornas yang akan diselenggarakan di Bali, april tahun 2019 mendatang. Dia berharap agar gereja-gereja dapat mengutus gembalanya masing-masing. Pertemuan itu dirancang dengan menghadirkan sekitar 2000 peserta pengerja GKII dari seluruh wilayah Indonesia.

reporter: Alim

Advertisement